Jumat, 27 Juli 2012

Summary Jender dan Hubungan Internasional


Muhammad Ridho Rachman
Ilmu Sejarah (0806343973)
Summary Jender dan Hubungan Internasional

Dalam konteks internasional terdapat pendekatan terkait ekonomi-politik internasional yaitu ekonomi berbasis nasionalisme, ekonomi berbasis marxisme, dan pendekatan yang menyangkut politik ekonomi internasional sendiri. Pada intinya, pendekatan-pendekatan ini masih memandang negara sebagai aktor utama dari berbagai interaksi yang terjadi.

Inti dari pendekatan ekonomi nasionalisme adalah penggunaan nasional (negara) sebagai alat yang dipakai untuk mencapai keamanan dan kestabilan negara. Kepentingan utamanya adalah negara, sehingga negara boleh/perlu berhubungan dengan negara lain untuk membantu pertumbuhan negara sendiri dengan alasan untuk mempertahankan eksistensi di dunia internasional yang kompetitif. Pendekatan ini memperlihatkan bahwa negara  merupakan sebuah individual yang bebas atau liberal di ranah internasional karena setiap negara bebas memilih keputusan sendiri tanpa tergantung negara lain. Kaum feminis mengatakan jika aktor utamanya adalah negara artinya tidak ada tempat untuk pembahasan mengenai isu jender. Bahkan kalaupun ada, konstruksi sosial mengenai jender terhadap laki-laki yang lebih tinggi mengakibatkan ketidakadilan terhadap perempuan. Karena pada kenyataannya jika negara mencapai kesejahteraan ekonomi maka laki-laki lah yang lebih mendapat keuntungan karena peran langsung dalam ranah publik. Sedangkan perempuan yang berada di ranah privat tidak menikmati keberhasilan negara tersebut.

Pendekatan marxis menekankan perbedaan kelas menurut marx. Kritik feminis tertuju pada teori klasik marx tentang pembagian kelas tidak mengandung analisis jender atau genderless serta peran perempuan yang diabaikan dalam sektor produksi. Walaupun perempuan masuk dalam ranah produksi tetapi upah yang diberikan karena lebih rendah dari laki-laki atau bahkan tidak dibayar.
Pendekatan politik-ekonomi internasional atau globalisme menekankan pengaruh keadaan ekonomi politik suatu negara. Pendekatan ini menekankan aktor negara sebagai subyek di antara lingkup internasional artinya peran personal tidak terlalu dibahas. Feminisme mengkritik bahwa pekerja-pekerja yang menyangkut tentang kehidupan sehari-hari yang seharusnya diberi penghargaan. Garis antara ranah publik dan privat seharusnya dihilangkan sehingga bisa memaksimalkan produksi yang ada.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar