Jumat, 27 Juli 2012

Koperasi dalam Pembangunan Indonesia, Pembangunan Berkesinambungan, dan Koperasi dalam Millenium Development Goals (MDGs)


Koperasi dalam Pembangunan Indonesia, Pembangunan Berkesinambungan, dan Koperasi dalam Millenium Development Goals (MDGs)
Oleh : Muhammad Ridho Rachman, Ilmu Sejarah UI, 0806343973

Millenium Development Goals (MDG’s) adalah rumusan pembangunan dunia abad 21 yang ditetapkan PBB oleh 189 negara untuk melaksanakan 8 (delapan) tujuan pembangunan, yaitu menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, mencapai pendidikan dasar untuk semua orang, mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan ibu, memerangi penyebaran HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, kelestarian lingkungan hidup, serta membangun kemitraan global dalam pembangunan.
Indonesia sebagai salah satu anggota PBB berkomitmen dalam upaya mencapai tujuan MDG’s melalui berbagai pembangunan di dalam negeri. Bermacam-macam usaha pemerintah dalam upaya dengan menyinergiskan seluruh elemen nasional dalam mengampanyekan program internasional ini yang ditargetkan dunia 2000—2015.
Dalam lingkup dalam negeri, MDG’s pun menjadi cita-cita bersama seluruh pihak. Tak terkecuali koperasi yang memiliki basis kekuatan pada diri sendiri (selfhelp). Sehingga meski tanpa dukungan pihak lain, koperasi menjadi subyek yang dapat diandalkan dalam pengentasan berbagai permasalahan yang disoroti oleh tujuan pembangunan milenium. Tercantum dalam Undang-undang, fungsi koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi guna mempertinggi kesejahteraan rakyat banyak. Dari sini pun jelas bahwa dalam tatanan perekonomian nasional, koperasi Indonesia pada dasarnya mempunyai fungsi yang sarat dengan misi pembangunan, terutama terwujudnya pemerataan. Dengan kata lain, koperasi Indonesia adalah bagian integral dari sistem pembangunan nasional kita.
Dari skup mikro, dalam setiap unit koperasi, aspek ekonomi, sosial, dan budaya menjadi sasaran tujuan pengembangan. Secara umum goals MDG’s dapat included oleh koperasi yang baik dalam cakupan mikronya masing-masing. Penanggulangan kemiskinan dan kelaparan yang menjadi butir pertama tujuan MDG’s diakibatkan oleh pengangguran. Koperasi dalam masyarakat diharapkan bisa menjadi wadah pemberdayaan anggota menghapus pengangguran baik secara langsung maupun tidak langsung. Poin kedua mengenai pemberdayaan perempuan, koperasi memiliki peran strategis dalam pengerahan potensi yang dimiliki perempuan, yang dalam masyarakat Indonesia cenderung tertutup dalam sektor privat yang kurang produktif. Kemudian, tujuan pembangunan lainnya yang mengarah pada sektor kesehatan dan lingkungan hidup, program-program koperasi juga dapat diarahkan kesana karena pada dasarnya kegiatan koperasi disesuaikan dengan kebutuhan anggota (anggota butuh pula sektor kesehatan).
Gerakan internasional yang digaungkan PBB dalam MDG’s sebagai komitmen bersama dunia bisa disinergiskan dengan program kerja koperasi. Pun dengan program pembangunan negara, koperasi mengambil posisi penting dalam praktik di lapangan. Koperasi dengan prinsip selfhelp diharapkan menjadi gerakan ekonomi dan sosial yang survive tanpa tergantung dari pihak manapun demi mencapai target pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar