Muhammad Ridho Rachman
Ilmu Sejarah (0806343973)
Summary Jender dan Hubungan Internasional
Dalam konteks internasional terdapat pendekatan
terkait ekonomi-politik internasional yaitu ekonomi berbasis nasionalisme,
ekonomi berbasis marxisme, dan pendekatan yang menyangkut politik ekonomi
internasional sendiri. Pada intinya, pendekatan-pendekatan ini masih memandang
negara sebagai aktor utama dari berbagai interaksi yang terjadi.
Inti dari pendekatan ekonomi nasionalisme adalah
penggunaan nasional (negara) sebagai alat yang dipakai untuk mencapai keamanan
dan kestabilan negara. Kepentingan utamanya adalah negara, sehingga negara
boleh/perlu berhubungan dengan negara lain untuk membantu pertumbuhan negara
sendiri dengan alasan untuk mempertahankan eksistensi di dunia internasional
yang kompetitif. Pendekatan ini memperlihatkan bahwa negara merupakan sebuah individual yang bebas atau
liberal di ranah internasional karena setiap negara bebas memilih keputusan
sendiri tanpa tergantung negara lain. Kaum feminis mengatakan jika aktor
utamanya adalah negara artinya tidak ada tempat untuk pembahasan mengenai isu
jender. Bahkan kalaupun ada, konstruksi sosial mengenai jender terhadap
laki-laki yang lebih tinggi mengakibatkan ketidakadilan terhadap perempuan.
Karena pada kenyataannya jika negara mencapai kesejahteraan ekonomi maka
laki-laki lah yang lebih mendapat keuntungan karena peran langsung dalam ranah
publik. Sedangkan perempuan yang berada di ranah privat tidak menikmati
keberhasilan negara tersebut.
Pendekatan marxis menekankan perbedaan kelas menurut
marx. Kritik feminis tertuju pada teori klasik marx tentang pembagian kelas
tidak mengandung analisis jender atau genderless serta peran perempuan yang
diabaikan dalam sektor produksi. Walaupun perempuan masuk dalam ranah produksi
tetapi upah yang diberikan karena lebih rendah dari laki-laki atau bahkan tidak
dibayar.
Pendekatan politik-ekonomi internasional atau
globalisme menekankan pengaruh keadaan ekonomi politik suatu negara. Pendekatan
ini menekankan aktor negara sebagai subyek di antara lingkup internasional
artinya peran personal tidak terlalu dibahas. Feminisme mengkritik bahwa
pekerja-pekerja yang menyangkut tentang kehidupan sehari-hari yang seharusnya
diberi penghargaan. Garis antara ranah publik dan privat seharusnya dihilangkan
sehingga bisa memaksimalkan produksi yang ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar