POLITIK
BEBAS-AKTIF
Muhammad Ridho
Rachman, 0806343973
Seperti
yang sudah dikemukakan di atas bahwasanya, politik luar negeri Indonesia
senantiasa amat dipengaruhi oleh politik domestik. Persoalan rentannya sebuah
negara muda sejatinya berusaha dikonfrontasi oleh Bung Hatta dalam pidatonya
Mendayung di Antara Dua Karang, yang disampaikan oleh Bung Hatta di muka Badan
Pekerja Komite Nasional Pusat pada tanggal 2 september 1948 di Yogyakarta. Hatta dengan jeli menangkap potensi konflik internal
antarkelompok elite setelah persetujuan Linggarjati dan Renville.Ia menyimpulkan
bahwa pro-kontra terhadap kedua persetujuan antara pemerintah Indonesia yang
baru merdeka dan pemerintah kerajaan Belanda itu sebenarnya merupakan gambaran
konkret dari dinamika politik internasional yang diwarnai pertentangan politik
antara dua adikuasa ketika itu, Amerika Serikat dan Uni Soviet.
Dalam
keterangan pemerintah tanggal 2 september 1948 itu Bung Hatta bertanya, mestikah
kita bangsa Indonesia, yang memperjuangkan kemerdekaan bangsa dan negara kita,
hanya harus memilih antara pro Rusia dan pro Amerika? Apakah kita tak ada
pendirian yang lain harus kita ambil dalam mengejar cita-cita kita?.
Kemudian
Bung Hatta melanjutkan “ pemerintah berpendapat bahwa pendirian yang harus
kita ambil ialah supaya kita jangan menjadi obyek dalam pertarungan
internasional, melainkan kita harus tetap menjadi subyek yang menentukan sikap
kita sendiri, berhak memperjuangkan tujuan kita sendiri, yaitu Indonesia
merdeka seluruhnya.
Kutipan
penjelasan Bung Hatta jauh kemudian pada bulan januari 1976 mengenai politik,
bebas aktif tersebut, sebagai berikut: “Dalam bulan
september 1948 sebagai wakil Presiden merangkap Perdana Menteri dan Menteri
Pertahanan, saya memberi
keterangan kepada Badan Pekerja KNIP tentang kedudukan dan politik Negara
Republik Indonesia dewasa itu. RI menghadapi berbagai kesulitan yang tidak
sedikit. Sejak keterangan saya itu politik luar negeri Republik Indonesia di
sebut politik bebas aktif. Bebas, artinya menentukan jalan
sendiri, tidak terpengaruh oleh pihak manapun juga; Aktif, artinya menuju
perdamaian dunia dan bersahabat dengan seluruh bangsa.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar