Muhammad Ridho Rachman
Critical review
Gerbatama ini ui! Adalah sebuah
buletin yang cukup eksis keberadaannya di kampus. Buletin yang tidak berlebihan
kalau disebut sebagai buletin yang paling ditunggu dan paling banyak dibaca
oleh mahasiswa. Hal itu memang bisa saja terjadi karena sampai edisi yang ke-39
setiap disebar ke seluruh fakultas, Gerbatama selalu laris dibawa pulang oleh
orang-orang yang ingin membaca dan mengoleksinya. Mengapa hal itu bisa terjadi?
Mungkin alasan yang logisnya adalah bahwa di setiap edisinya selalu memberikan
tema-tema yang menarik dan dalam penulisannya tidak berlebihan, bahasanya
sesuai dengan minat pembacanya: mahasiswa.
Selanjutnya, saya akan memberikan
sedikit masukan, namun bukannya mengeritik seolah lebih mengerti dan tahu apa
yang sebenarnya. Tapi, lebih karena sebuah tugas yang wajibkan kepada saya.
Dari bentuk fisik: cover, fullcolour adalah pilihan yang baik
untuk mengagambarkan kesan pertama yang menarik. Sebuah headline yang disuguhkan pastinya mengangkat isu ke-UI an yang
menarik minat mahasiswa UI pada khususnya agar mereka tertarik untuk
membacanya. Di cover belakang, saya
sangat tertarik dengan info tentang Karang Bolong di edisi 38. Tidak terlalu
kaku tentang UI terus, tapi bisa pengetahuan yang ada di sekitar kita, dan
hiburan: tempat rekreasi semacam itu.
Editorial yang membahas masalah
kampus, yang tidak muluk dengan menyajikan masalah sekup nasional misalkan
politik. Banyak sekali yang bisa digali dan terus berkembang fenomena-fenomena
yang ada di kampus yang ditulis dengan bahasa yang santai dan mudah diterima. Mungkin
tidak skeptis dan terlalu sentimen dengan setiap fenomena, memandang dari sudut
yang obyektif terhadap suatu kejadian. Hadirnya surat pembaca dan terbuka
terhadap tulisan teman-teman mahasiswa lain, yang memberikan kesan bahwa
kata-kata “redaksi menerima tanggapan, saran,kritik… “ tidak sekedar ditampung,
tapi juga dipublikasikan.
Adanya
keorisinilan berita yang membuat menarik berita yang disuguhkan, tidak sekedar
ikut-ikutan dengan media lain. Saya cukup merasakan itu dari berita-berita yang
kabarkan Gerbatama, misalkan liputan khusus mengenai kebijakan baru di pintu
masuk UI (edisi 38), dan mungkin yang tidak pernah saya dapatkan beritanya
selain dari Gerbatama mengenai kiprah UI dalam ajang nasional ataupun
internasional. Mungkin suatu kelebihan yang dimiliki SUMA sebagai satu-satunya
UKM pers kampus sehingga mendapatkan privilege
ataupun organisasinya yang sudah kian mapan sebagai pers kampus.
Liputan-liputan kegiatan yang cukup menarik
bagi mereka yang tidak menghadirinya, sehingga cukup tahu lah bagaimana
jalannya kegiatan tersebut. Sedikit masukan dari saya, liputan yang cukup
mendalam mengenai seseorang mahasiswa yang bisa dijadikan inspirator bagi
lainnya karena kepandaiannya, kegigihannya, dan keberanian, misalnya mapres UI yang berasal dari keluarga
yang kurang mampu. Sebenarnya sudah ada, tapi mungkin menurut saya belum
terlalu menginspirasikan dan memotivasi kepada teman-teman lain untuk menggali
potensi diri agar menjadi yang terbaik. Yang terakhir, riset yang dilakukan
dari hasil survei dan sebagainya, lebih kreatif dan inovatif lagi. Karena walau pun hanya
sekedar pengumpulan data dari responden tapi cukup lah menggambarkan keadaan
yang sebenarnya. Semoga ke depannya, Gerbatama terus menjadi media pilihan pertama
mahasiswa UI dengan terus belajar dan menjadi organisasi pers kampus yang
profesional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar