Dermawannya Sang Nabi SAW Melebihi Semilir Angin yang Menyejukkan
Aisyah,
Umul Mukminin, mengisahkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA. Ia
berkata bahwa Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau
sangat lebih dermawan di bulan Ramadan.
Aisyah
RA menceritakan bahwa satu waktu datang seorang ibu dengan dua anak yatimnya ke
rumah Rasulullah SAW. Namun tidak didapatinya Rasul di sana. Hanya Aisyah yang
ditemuinya.
Dari
kejauhan Rasulullah melihat mereka, dan setibanya di rumah ia SAW menanyakan
kepada isterinya siapa orang-orang itu baru saja keluar dari rumahnya.
Aisyah
menjawab : “Mereka adalah pengemis yang terdiri dari seorang ibu dan dua orang
anak yatimnya.”
Lantas
beliau SAW bertanya : “Apa yang kamu berikan kepada mereka?”
“Di rumah
hanya ada dua butir kurma ya Rasulullah. Kemudian saya berikan satu untuk kedua
anak yatim tersebut dan menyimpan yang satu lagi untuk persediaan.” Jawab
Aisyah dengan takzim kepada suaminya.
Bergegas
Rasul keluar dan berteriak dengan keras kepada penduduk kota Madinah dengan
mengatakan, “barangsiapa yang menyantuni para pengemis itu kujamin akan
terhindar dari api neraka.”
Tentu
kandungan kisah ini begitu dalam dicontohkan Nabi SAW. Beliau selalu ingin
berderma dan mengajak orang lain ikut berderma dengan seruannya.
Terlebih
Beliau adalah orang yang sangat malu ketika datang orang bertamu, tetapi tidak
didapatinya maksud tamu yang datang. Maka dengan perkataan (doa) tersebut
kepada penduduk Madinah, ia mengajak umatnya untuk memuliakan tamu yang datang
ke rumah Rasul.
Beliau tak
segan-segan mengatakan akan memberikan syafaat bagi orang-orang yang memuliakan
tamunya SAW. Balasan dari sang Nabi bukan lagi dinar, dirham, atau emas. Tapi adalah
surganya Allah.
Demikian
dermawannya sang masusia terdermawan yang pernah Allah SWT ciptakan dan
keluhuran akan makna dari setiap ucapan dan tindakan darinya. Semua gerak-gerik
dan ucapannya adalah restu Ilahi. Ia SAW diutus ke muka bumi semata memberikan
pelajaran mengenai akhlak mulia dalam pribadi uswatun hasanah.
Kita
semua merasa yakin. Setiap hadirnya kita dalam majelis taklim, majelis zikir,
dan majelis ilmu bagaikan seseorang yang bertamu kehadirat Rasul SAW. Maka
yakinlah kita dengan kedermawanan sang Nabi kepada tamu-tamunya.
Demikianlah
rahasia keagungan Allah yang dibuktikan dari suri tauladan mulia Nabi Muhammad
SAW. Sang maha Dermawan telah menciptakan makhluk paling dermawan di muka bumi
ini. Ia SWT telah menyontoh kedermawan itu dan akan memberikan
kemahadermawanan-Nya di bulan ramadan.
Allah
jadikan sepertiga pada bulan ramadan penuh dengan rahasia rahmat, ampunan, dan
pembebasan api neraka.
Kelanjutan
hadist di atas adalah dikisahkan bahwa pada malam-malam di bulan ramadhan, nabi
SAW dikunjungi Jibril AS untuk memperdalam ilmu Al-Quran. Contoh mulia
dilakukan oleh sang Nabi. Walau ia adalah samudera ilmu Allah SWT. Banyak
rahasia-rahasia ilmu telah diketahuinya melebihi malaikat Jibril. Namun, di
sini ia dengan takzim mempelajari kembali Al-Quran melalui malaikat Jibril dan perlambang
mulia dari hakikat belajar yang tidak akan surut dan padam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar