Sabtu, 04 Agustus 2012

Dermawannya Sang Nabi SAW Melebihi Semilir Angin yang Menyejukkan



Dermawannya Sang Nabi SAW Melebihi Semilir Angin yang Menyejukkan

Aisyah, Umul Mukminin, mengisahkan Nabi SAW yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari RA. Ia berkata bahwa Rasulullah SAW adalah manusia yang paling dermawan, dan beliau sangat lebih dermawan di bulan Ramadan.
Aisyah RA menceritakan bahwa satu waktu datang seorang ibu dengan dua anak yatimnya ke rumah Rasulullah SAW. Namun tidak didapatinya Rasul di sana. Hanya Aisyah yang ditemuinya.
Dari kejauhan Rasulullah melihat mereka, dan setibanya di rumah ia SAW menanyakan kepada isterinya siapa orang-orang itu baru saja keluar dari rumahnya.
Aisyah menjawab : “Mereka adalah pengemis yang terdiri dari seorang ibu dan dua orang anak yatimnya.”
Lantas beliau SAW bertanya : “Apa yang kamu berikan kepada mereka?”
“Di rumah hanya ada dua butir kurma ya Rasulullah. Kemudian saya berikan satu untuk kedua anak yatim tersebut dan menyimpan yang satu lagi untuk persediaan.” Jawab Aisyah dengan takzim kepada suaminya.
Bergegas Rasul keluar dan berteriak dengan keras kepada penduduk kota Madinah dengan mengatakan, “barangsiapa yang menyantuni para pengemis itu kujamin akan terhindar dari api neraka.”
Tentu kandungan kisah ini begitu dalam dicontohkan Nabi SAW. Beliau selalu ingin berderma dan mengajak orang lain ikut berderma dengan seruannya.
Terlebih Beliau adalah orang yang sangat malu ketika datang orang bertamu, tetapi tidak didapatinya maksud tamu yang datang. Maka dengan perkataan (doa) tersebut kepada penduduk Madinah, ia mengajak umatnya untuk memuliakan tamu yang datang ke rumah Rasul.
Beliau tak segan-segan mengatakan akan memberikan syafaat bagi orang-orang yang memuliakan tamunya SAW. Balasan dari sang Nabi bukan lagi dinar, dirham, atau emas. Tapi adalah surganya Allah.
Demikian dermawannya sang masusia terdermawan yang pernah Allah SWT ciptakan dan keluhuran akan makna dari setiap ucapan dan tindakan darinya. Semua gerak-gerik dan ucapannya adalah restu Ilahi. Ia SAW diutus ke muka bumi semata memberikan pelajaran mengenai akhlak mulia dalam pribadi uswatun hasanah.
Kita semua merasa yakin. Setiap hadirnya kita dalam majelis taklim, majelis zikir, dan majelis ilmu bagaikan seseorang yang bertamu kehadirat Rasul SAW. Maka yakinlah kita dengan kedermawanan sang Nabi kepada tamu-tamunya.
Demikianlah rahasia keagungan Allah yang dibuktikan dari suri tauladan mulia Nabi Muhammad SAW. Sang maha Dermawan telah menciptakan makhluk paling dermawan di muka bumi ini. Ia SWT telah menyontoh kedermawan itu dan akan memberikan kemahadermawanan-Nya di bulan ramadan.
Allah jadikan sepertiga pada bulan ramadan penuh dengan rahasia rahmat, ampunan, dan pembebasan api neraka.
Kelanjutan hadist di atas adalah dikisahkan bahwa pada malam-malam di bulan ramadhan, nabi SAW dikunjungi Jibril AS untuk memperdalam ilmu Al-Quran. Contoh mulia dilakukan oleh sang Nabi. Walau ia adalah samudera ilmu Allah SWT. Banyak rahasia-rahasia ilmu telah diketahuinya melebihi malaikat Jibril. Namun, di sini ia dengan takzim mempelajari kembali Al-Quran melalui malaikat Jibril dan perlambang mulia dari hakikat belajar yang tidak akan surut dan padam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar